Minggu, 12 Desember 2010

GUNUNG BATUR

Gunung batur terkenal sebagai gunung api teraktif di daerah Bali. Disamping juga karena gunung ini memiliki kaldera terbesar yang ada di dunia. Percaya atau tidak, gunung batur yang sering didaki saat ini merupakan anak gunung yang dahulu kala telah meletus. Anak gunung ini berada di dalam kawah gunung yang sebenarnya. Termasuk juga danau batur yang ada di dalamnya. Hebat bukan?!


Pendakian gunung batur sebaiknya dilaksanakan selama dua hari satu malam. Hal ini agar kita dapat merasakan nikmatnya alam sekitar kita, disamping untuk menyalurkan hoby dan menghilangkan kejenuhan. Toh juga kalaupun seandainya Cuma sehari, juga tidak masalah. Yang perlu dilakukan sebelum melaksanakan pendakian adalah melapor ke pihak yang harus dilapori. Usahakan bersurat terlebih dahulu. Kalaupun pendakian dilakukan secara pribadi, diharapkan minimal menyerahkan fc KTP di pos polisi pariwisata yang ada di panelokan. Disana pendaki akan didata sesuai jumlah kelompok yang melakukan pendakian.

Setelah melapor, langsung saja meluncur ke arah toya bungkah. Untuk camp, tenda bisa didirikan di daerah kayu putih. Sebelah selatan dari pemandian air panas toya bungkah. Motor ataupun kendaraan dapat dititipkan di rumah penduduk atau di pos polisi toya bungkah. Pemilihan hutan kayu putih sebagai tempat camp karena di daerah ini banyak kayu bakar yang dapat dipakai sebagai penghangat di malam hari. Disamping juga tidak terlalu jauh dengan danau dan juga gunung. Pokoknya pas mantabs deh. Ni tempat kemah yang dimaksud.

Bagi yang hoby memancing ikan, setelah tenda didirikan dapat langsung meluncur ke arah danau. kalian bisa mancing di sekitaran pemandian umum toya bungkah. Toya bungkah merupakan pemandian air panas yang ada di wilayah ini. Biasanya sore-sere kalian bisa menyelam sambil mancing ikan. Kalo ga ngerti, nanti kalian akan tau sendiri maksudnya memancing di depan pemandian umum. Intinya mata kalian jadi tambah bening karena udah dicuci. Wkwkwk….. umpan untuk memancing di daerah ini adalah cacing atau lumut rambut. Tapi kalau mau tangkapan yang lebih besar, kalian bisa pakai sate kambing, atau uang 100rban.
 
Yang perlu kalian ingat, hasil tangkapan jangan disia-siakan. Minimal kalian masak lah. Makan dari apa yang telah ditangkap rasanya lebih ajip dibandingkan dengan beli di bengkel. Wuuaahahaha. Bagi yang pengen ikan yang lebih besar, kalian dapat membelinya pada nelayan yang menagkarkan ikan-ikan tersebut di dalam keramba apung. Harganya tidak terlalu mahal. Untuk uang 10ribu kalian bisa dapat ikan mujair sebesar telapak tangan sebanyak 2-3 ekor tergantung besarnya ikan. Yang penting kalian bisa menawar dengan bijak dan gombal. O’iya, kalau kalian mau mandi di pemandian umum, orang luar daerah dikenakan biaya 10ribu. Sedangkan bagi yang orang asli sana gratis. Jadi kalau kalian mau gratis, silahkan buat KTP setempat. Atau minimal macarin anak penjaga pemandian. Sedangkan kalau kalian mau mandi di pemandian yang ada di resort alias hotel, kalau ga salah biayanya 35ribu sampai puas dan mengkerut.

Untuk pendakian, dari tempat kemah kalian tinggal mengikuti jalan aspal sampai menemukan tugu yang bertuliskan arah menuju pura payogan empu kamareka. Ikuti jalan ke payogan, samai kalian menemukan pura ini.



Sebelum melanjutkan pendakian, alangkah baiknya melakukan persembahyangan terlebih dahulu di depan pura. Tepat disamping pura terdapat jalan setapak menuju puncak. Kalian tinggal mengikuti jalan setapak tersebut. Ini adalah jalur utama untuk mencapai puncak. Yang perlu kalian ingat, jika perjalanan dilakukan pada dini hari dengan tujuan untuk melihat matahari terbit, sebaiknya kalian membawa senter yang terang. Karena dalam perjalanan kalian akan menemukan beberapa titik yang agak terjal dan berjurang. Sehingga diperlukan kewaspadaan dan ketelitian dalam melangkah. Bagi yang baru pertama kali melakukan pendakian, jika tidak megajak pemandu ada beberapa saran yang dapat dilakukan. Pertama, bulatkan tekad untuk mencapai puncak. Kedua, gunakan insting untuk menemukan rute yang telah ada. Ketiga, jangan pernah mencoba rute baru jika sudah menemukan dan mengikuti rute yang sudah ada. Dalam perjalanan, kalian akan menemukan beberapa warung yang ada di lereng gunung. Yang perlu diketahui adalah harga makanan dan minuman yang ada di warung tersebut biasanya 50% lebih mahal dari harga aslinya. Wajar aja, yang jualan kan ikut mendaki juga… Nah, untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya pendaki membawa makanan dan minuman masing-masing. Dan ingat, sampah harus dibawa turun kembali.


Sebelum sampai ke puncak utama, kalian akan sampai di puncak 1. Di puncak satu ini kalian akan bertemu dengan daerah yang disebut dengan kawah gunung. Sebenarnya kalian bisa saja mengingap dan berkemah di daerah ini, namun kelemahannya adalah tidak ada air dan udara di malam hari relatif lebih dingin dibandingkan dengan di kaki gunung. Namun kelebihannya adalah waktu yang diperlukan untuk sampai ke puncak lebih sedikit. Di daerah kawah ini kalian juga bisa jauh turun ke perut kawah, tempat daerah terdalam dari anak gunung batur ini. Tempatnya agak serem dan lembab. Ini fotonya.
Pendakian yang diteruskan akan mencapai puncak 2. Dimana dipuncak ini berada di tempat tertinggi dari anak gunung batur. Di tempat ini pada pagi hari jika tidak berkabut maka dapat kita lihat pemandangan matahari terbit di ufuk timur. Sangat indah. Disamping itu, pada lereng gunung yang mengeluarkan asap, kita juga dapat memasak telur dengan menggunakan uap panas yang keluar tersebut. Caranya adalah dengan membungkus telur mentah yang kita bawa dengan menggunakan rumput. Setelah itu, masukkan telur yang telah dibungkus ke dalam lubang uap. Tutup kembali lubang bagian luar dengan rumput agar uap tidak banyak keluar. Sambil menunggu telur matang, kalian bisa jalan-jalan atau foto-foto terlebih dahulu. Kurang lebih 20 menit setelah dimasukkan, telur akan matang. Tergantung dari seberapa banyak uap yang keluar. Ya, minimal jadi telur setengah matang lah.. yang penting dapat digunakan sebagai penambah energi setelah melakukan pendakian.




Jika waktu kalian banyak, kalian juga dapat mengitari penggiran anak gunung batur ini sampai ke titik semula di puncak satu. Sehingga kalian bisa melihat dengan sempurna gunung batur dari berbagai sisi.

Kelemahan:
·         Di gunung batur tidak terdapat sumber mata air alami. Air dapat dicari dengan mengumpulkan tetesan dari uap panas yang ada di lereng gunung. Hal ini memerlukan waktu yang lama.
·         Rute yang bercabang, dapat menyebabkan keluar lintasan bagi pendaki pemula di malam hari.
·         Puncak pegunungan yang lebih rendah dari kaldera disekelilingnya menyebabkan pagi hari matahari tertutup kabut sehingga kurang jelas dipandang.
·         Kemah di kawah anak gunung batur suhunya dingin dan anginnya keras. Jika kehujanan di malam hari, air hujan sedingin air es.
Keunggulan:
·         Kekurangan air dapat diatasi dengan membeli di pedagang yang berjualan di lereng dan puncak gunung.
·         Jika kemah di bawah, dapat sekalian mandi di air panas dan mancing ikan.
·         Tidak perlu biaya tambahan ke desa ataupun aparat.
·         Jalur relatif aman karena sering dilalui pendaki.

Bagi kalian yang perlu info lebih jauh, teman perjalanan (guide co/ce), perlengkapan ngecamp seperti: tenda, alat masak, kepongpong, transportasi, n yang berhubungan dengan kegiatan, tinggal contac aja. Crew balieducamp juga ada yang cewek. Semua pasti bisa diatasi.
Gus Wahyu (Dewa) 081805512248
Email: 
balieducamp@gmail.com
elangbiru3004@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar