Gunung agung merupakan gunung berapi tertinggi di pulau bali. Dengan ketinggian 3145 mdpl, gunung ini merupakan salah satu objek yang diminati para petualang. Hanya ada dua jalur untuk mencapai puncak gunung ini. Yang pertama adalah jalur pura besakih, dan yang kedua adalah jalur pasar agung. Jalur pasar agung katanya memiliki rute yang lebih singkat dan pendek dibandingkan dengan jalur besakih. Namun di jalur pasar agung medan yang dilalui agak terjal dengan tingkat kemiringan yang lumayan besar. Jalur pasar agung lebih cocok dilalui untuk pendakian sekali jalan. Atau tidak diisi dengan kegiatan menginap. Karena dengan membawa beban yang berat, maka pendaki akan kesulitan melewati jalur ini. Disamping minimnya lokasi untuk ngecamp diseputaran jalur pasar agung.
Jika ingin melaksanakan pendakian sekali jalan, hal yang terpenting dibawa adalah makanan dan minuman secukupnya. Dalam artian tidak menghambat kecepatan perjalanan yang akan ditempuh. Lama perjalanan tanpa beban kemungkinan adalah 3-4 jam. So, jika mau melihat matahari terbit, perjalanan dapat dimulai antara pukul 01.00-01.30 pagi. Dan yang paling penting adalah membawa penerangan. Karena perjalanan ke puncak melewati jalur yang diapit oleh jurang yang dalam. Jangan sampai kalian terjerumus ke dalamnya.
Untuk menikmati keindahan alamnya, sebaiknya pendakian dilaksanakan selama dua hari. Agar tidak terlalu terburu-buru sebaiknya pendakian dimulai pukul 10.00 pagi. Hal ini dimaksudkan agar pada sore hari kalian bisa melihat matahari terbenam dari atas awan. Keren banget. Malamnya dapat diisi dengan api unggun atau dengan kegiatan lainnya. Untuk mencapai puncak (muncak) yang dilakukan dari boycamp, dapat dimulai dari pukul 05.00 sampai di puncak kalian akan melihat matahari terbit dari atas awan. Setelah puas, pada saat turun kalian bisa foto-foto dan pulang. Tiba di bawah kalian tidak kesorean dan bisa istirahat sebelum pulang kerumah. Yang perlu kalian benar-benar persiapkan ketika bermalam di gunung adalah baju hangat. Jangan sampai kalian kedinginan. Karena di malam hari selain suhunya yang mencapai 3oC, anginnya juga sangat kencang. Akan sangat berbahaya kalau kalian jalan kedinginan, gemetaran dan ditiup angin. Mending kalau bisa bertahan, nah kalau tertiup, terbang dan masuk jurang, siapa coba yang repot.
Jalur yang biasa dilalui anak gunung adalah jalur besakih. Jalur ini memiliki rute yang lebih panjang, namun tetap mengasyikkan. Sebelum melakukan pendakian, para pendaki diwajibkan untuk registrasi dan menyerahkan tanda pengenal di pos polisi yang berada tepat di samping pintu masuk pura besakih. Kendaraan yang kalian bawa juga bisa dititipkan disini. Setelah administrasi lengkap, lansung saja mengikuti jalur yang ada di samping pos polisi. Atau bagi yang baru pertama kali, minimal mengajak pemandu yang sudah berpengalaman. Setelah melewati pura besakih, kalian akan menemui dua pura lagi selama perjalanan. Walaupun berbeda keyakinan, sebagai umat beragama mintalah tuntunan dan berdoalah pada kedua pura ini. Mohon keselamatan agar tidak menemui halangan yang berarti selama melakukan pendakian.
Jalur yang akan dilewati tidak ada cabangnya. Kecuali sewaktu di perkebunan penduduk. Tapi kalau sudah menemukan jalur aslinya, maka tinggal ikuti saja. Perjalanan di musim penghujan sebaiknya membawa balsem untuk menghindari dimakan pacet. Daerah hutannya banyak dihuni oleh pacet penghisap darah. Namun hal ini dapat diatasi dengan mengoleskan balsem pada tubuh pacet. Ingat. Hanya untuk pacetnya!!! Kaki yang kedinginan jangan diolesi balsem karena akan menambah rasa dingin yang sudah diderita.
Dalam perjalanan pulang, kalian akan menemukan bunga edelweis di lereng-lereng gunung. Usahakan tidak mengambil dan memetik bunga tersebut. Namanya juga cinta alam. Tapi kalau pengen banget, dan mau ngasi bukti ke doi, cukup ambil beberapa aja sekadar bukti kalau kalian pernah mendaki ke gunung agung. Cara menyimpannya adalah dengan menggulung bunga di dalam kertas, kemudian masukkan ke dalam botol air mineral yang sudah kosong. Barulah kalian masukkan ke dalam tas. Dijamin bunga tidak akan rusak karena tertekuk ataupun tertendes barang bawaan.
Pada saat pulang, jangan lupa untuk kembali berdoa di pura tempat kalian sembahyang saat berangkat untuk berterima kasih karena kalian bisa turun dengan selamat. Ketika kalian mengambil identitas di pos penjagaan, jangan lupa pula untuk menitipkan rasa “terima kasih” kalian kepada petugas karena sudah menjaga kendaraan yang kalian titipkan disana.
Bagi kalian yang perlu info lebih jauh, teman perjalanan (guide co/ce), perlengkapan ngecamp seperti: tenda, alat masak, kepongpong, transportasi, n yang berhubungan dengan kegiatan, tinggal contac aja. Crew balieducamp juga ada yang cewek. Semua pasti bisa diatasi.
Gus Wahyu (Dewa) 081805512248
Email: elangbiru3004@gmail.com balieducamp@gmail.com
kapan lagi mendaki gunungu agung? gabung dong. :D
BalasHapusbelum ada rencana bray... tidak sebebas dulu sekarang..
BalasHapus